GENG MOTOR
A.
Pengertian
Geng Motor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI, 2001), geng berarti sebuah kelompok atau gerombolan remaja yang
dilatarbelakangi oleh persamaan latar sosial, sekolah, daerah, dan
sebagainya.Pelakunya dikenal dengan sebutan gengster.Sebuah kata yang berasal
dari bahasa Inggris, gangster.Gangster atau bandit berarti suatu anggota dalam
sebuah kelompok kriminal (gerombolan) yang terorganisir dan memiliki kebiasaan
urakan dan anti-aturan (Wikipedia Dictionary).
Geng motor sendiri dilandasi oleh
aktivitas kesenangan di atas motor. Umumnya keberadaan mereka ada di setiap
kota besar dan perilakunya telah menjadi penyakit sosial yang akut. Geng motor
adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang doyan kebut-kebutan, tanpa
membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan antara geng motor
dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau
spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal, seperti HDC
(Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva),
kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio. Ada
juga Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua.
Sekarang geng-geng motor sudah
berada dalam taraf berbahaya, tak segan mereka tawuran dan tak merasa berdosa
para geng tersebut membunuh. Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor
adalah :
- Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm, sepatu dan jaket.
- Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau udah dari pabriknya seperti samurai, badik hingga bom Molotov.
- Biasanya hanya nongol malam hari dan tidak menggunakan lampu penerang serta berisik.
- Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh masal.
- Motor yang mereka gunakan bodong, gak ada spion, sein, hingga lampu utama. Yang penting buat mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang lewat.
- Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi geng terseram diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas motor.
- Kalau pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, disuruh berantem dan minum minuman keras ampe jackpot (muntah-muntah).
B.
Faktor penyebab remaja terlibat
dalam geng motor
Tentunya sangat banyak faktor
penyebab remaja terjerumus ke dalam kawanan geng motor. Namun, salah satu
penyebab utama mengapa remaja memilih bergabung dengan geng motor adalah
kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan
oleh terlalu sibuknya kedua orang tua mereka dengan pekerjaan, sehingga
perhatian dan kasih sayang kepada anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk
materi saja. Padahal materi tidak dapat mengganti dahaga mereka akan kasih
sayang dan perhatian orang tua.
Pada dasarnya setiap orang
menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya,
khususnya dari orang tua atau keluarganya, karena secara alamiah orang tua dan
keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan,
perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka
mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah
mereka temukan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman
sebayanya. Sayangnya, kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak
broken home tersebut sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan
eksistensinya.
Faktor lain yang juga ikut berperan
menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan geng motor
adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya
secara positif.
Remaja pada umumnya, lebih suka
memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.Namun, ajang-ajang lomba balap yang
legal sangat jarang digelar.Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar
manfaatnya, selain dapat memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang
aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka
dapatkan, akhirnya mereka melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum
yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
C.
Contoh geng motor yang ada di
Indonesia
Ada
beberapa geng motor yang ada di Indonesia, anatara lain:
1.
Geng
XTC
Geng XTC berdiri pada tahun 1982 di
Kota Bandung. Dengan menancapka bendera putih biru muda bergambarkan lebah itu
awalnya didirikan sekelompok anak SMA swasta elite di kota ini. Rekruitmen
anggota terus digenjot kelompok ini. Sehingga pada usia belasan tahun geng ini
mampu menarik anak sekolah dan dengan cepat berkembang di daerah-daerah di Jawa
Barat.
Dalam membuat anggota baru, XTC
memiliki cara tersendiri. Para anggota yang datang dari lingkungan sekolah SMP
dan SMA selalu digodok di daerah Lembang selama empat hari untuk mengikuti
trainingloyalitas. Yang lebih parah lagi, semua anggota baru yang lulus dalam
uji loyalitas, harus mengikuti tes terakhir ketika mereka pulang ke rumah. Tes
itu berupa mengendarai sepeda motor Lembang-Bandung tanpa harus menggunakan rem
.Anggota XTC memiliki keunikan tersendiri dalam organisasinya.Setiap orang
mengundurkan diri dari keanggotaanya yang bersangkutan diharuskan potong jari
kelingking.Upacara ini menandakan kesetiaan seseorang terhadap geng.
Tahun 1980-an juga ditandai kelahiran
Brigez dan GBR. Brigez lahir di SMUN 7 Bandung, sesuai dengan namanya Brigade
Seven. Sejak masih embrio pada tahun 80-an geng ini merupakan rival
terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul
biasa.Dulu geng ini hanya beranggotakan tidak lebih dari 50 motor. Kini
pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa
Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas.Tidak ada pengurus, hanya ada
ketua yang bertugas mengkoordinir saja.Warna bendera negara Irak tanpa huruf
Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar
hitam sebagai simbolnya. Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade
setan atau Brigade Senja, karena mereka sering nongkrong bersamaan
dengan kepulangan sang surya. Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap
anti birokrasi. Mereka menolak bersimbiosis dengan lembaga plat merah atau
ormas bentukan kelompok politik tertentu. Kalau pun ada anggotanya yang menjadi
kader partai, itu lebih bersifat individu dan tidak membawa bendera
Brigez.Berbeda dengan geng motor Brigadir Seven (Briges) dalam merekrut anggota
barunya.Tiga doktrin utama seperti musuhi polisi, lawan orang tua, dan berlaku
jahat di tengah malam terus dikembangkan pada tubuh geng yang semula
beranggotakan siswa SMA 7 Bandung.Terhadap anggota baru, Komandan Briges terus
melakukan uji nyali mulai keterampilan dalam beraksi hingga mereka diharuskan
minum darah anjing dan ayam.Konon, dua darah ini bisa menubuhhkan rasa berani
pada diri seseorang.Dengan keberaniannya dalam beraksi, Briges mengalami
perkembangan cukup lumayan.Di bawah bendera negera Jerman bergambarkan
kelelawar hitam, Briges terus mengembangkan sayap dalam dunia geng hingga
mengalami kekuatan kedua setelah XTC. Dalam dunia ‘pergengan’ di Bandung,
Briges yang berdiri pada tahun1980-an menempati posisi kedua dan sekaligus
musuh bubuyutan XTC.
Moonraker, geng motor yang beridiri
pada tahun 1978. Para pendiri geng ini merupakan siswa SMA yang ada di Jalan
Dago yang mencintai dunia balapan motor pada waktu itu. Nama geng itu sendiri
diambil dari judul film James Bond yang sedang naik daun pada waktu itu.Dalam
pencaturan jumlah anggota geng ini di bawah Briges.Kecilnya anggota bukan jadi
ukuran dalam dunia kejahatan. Anggota Moonraker sama saja dengan yang lain,
beringas, ganas dan selalu siap perang pada malam hari. Di bawah naungan
bendera merah putih biru bergambarkan kelelawar, Mounraker mampu berkuasa di
kota ini. Sepanjang Jalan Dago, Dipati Ukur dan Dago pojok merupakan wilayah
kekuasaanya. Masuk ke dalam
komunitas ini tidak cuma-cuma. Calon anggota Moonraker, misalkan, tak jarang
diwajibkan mengendarai motor tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi
Bandung. Jaraknya sekitar 15 kilometer.Kalau tidak disuruh ngebut tanpa rem,
anak baru dipaksa berkelahi dengan seniornya.Pendeknya, mereka tampil pada
panggung kehidupan sosial dengan menawarkan model-model kekerasan.Diakui atau
tidak, itulah pola yang terbentuk melalui berbagai gerakan yang mereka
tampilkan. Tindakan kekerasan seperti kebutuhan spritual untuk membentuk
identitas kelompoknya. Belakangan geng ini sering bentrok dengan XTC menyusul
sebagian wilayahnya telah dieksvansi geng itu.Kelompok ini konsisten dengan
sistem keorganisasiannya.Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat
program-program kerja.Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap,
Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat.“Panglima Perang”
mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor.Istilah ini
biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker
sendiri, Panglima Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi
tawuran, atau sebagai pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok
lain. Jika ada keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling
lama dalam waktu 24 jam. Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib
organisasi, sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama “Sel 13,”
semacam mahkamah pengadilan. Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota.
Jangan mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di
sini para pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya.
Kategori pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak
melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota
Moonraker. Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini
tercatat anggotanya mencapai 1.400 orang, tersebar di berbagai wilayah.
4.
Grab
On Road (GRB)
Grab On Road (GRB) merupakan geng
motor paling bontot di Kota Kembang. Anggota mayoritas anak SMP 2 yang memiliki
hobi balapan setiap malam.Awal terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar
kumpul-kumpul biasa.Di bawah bendera merah kining hitam, geng tetap berjalan
meski anggotanya hanya sedikit dibanding tiga geng lainnya.Kelompok ini
mengidentifikasi diri dengan segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna
benderanya hitam-merah-kuning (urutan dari atas ke bawah).Daerah kekuasaan
mereka sepanjang Jalan Sunda, Sumatera dan sekitarnyaGeng ini lamban dalam
melakukan perkerutan anggota.Hal itu tertjadi karena pentolan pengurus masih
anak SMP sehingga pola pegembangan organisasinya cukup lamban.
D. Senjata yang Digunakan dalam Aksi
Kejahatan Geng Motor
Pertemuan
antar geng sering jadi saat yang paling rawan gesekan.Nyawa berguguran dan
melahirkan dendam tak berujung.Untuk mendukung aksi mereka, Samurai, jenis
golok berukuran panjang yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang,
menjadi senjata khas mereka.Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa
dipamerkan pada saat konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke
jalanan hingga memercikan cahaya api. Senjata lainnya yang biasa digunakan
yakni golok, stik soft ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol. Tidak
tahu pasti siapa yang menggunakan senjata api, namun dari penuturan sebagian
anggota geng, semuanya pernah melihat teman satu gengnya menggenggam pistol
atau malahan diancam dengan pistol.
E.
Permasalahan
yang Ditimbulkan Oleh Geng Motor
Tindakan yang dilakukan geng motor
belakangan ini kian meresahkan warga. Geng motor kini memang menjadi salah satu
perhatian utama pihak berwenang karena tindakan mereka kian berani. Selain
meminta korban sesama anggota geng, tindakan mereka juga mengambil korban
masyarakat biasa.Tak salah jika masyarakat menyebut geng-geng motor tersebut
tidak berbeda dengan perampok atau pencuri.Tindak kejahatan yang dilakukan
sebagian besar perampasan barang berharga milik korban, seperti uang, HP,
dompet, hingga motor.Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya korban.
Jika geng motor tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan
kelompok-kelompok tersebut bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal
terorganisisasi. Indikasi itu mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang
dilakukan oleh anggota geng motor akhir-akhir ini. Kalau geng motor brutal itu
tidak segera dibubarkan maka akan sangat membahayakan karena terdapat
solidaritas sempit yang telah didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor tersebut,
sehingga mengarah pada tindakan kriminal.
Keberadaan geng motor sebagai
kelompok kriminal, tentunya harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak
antara lain:
1. Masyarakat
Masyarakat
sebaiknya tidak segan untuk memberikan informasi mengenai pentolan atau gegedug
gengster yang biasa mengatur jadwal dan mengerahkan anggotanya untuk beraksi di
jalan.
2. Pihak
sekolah
Pihak
sekolahmampu untuk mengumpulkan profil pelajar yang terlibat dan menyelidiki
sejauh mana keterlibatannya.Dan melakukan revitalisasi terhadap fungsi dan
peran Bimbingan Konseling dan kegiatan ekstrakulikuler.
3. Pihak
keluarga (orang tua)
Orang tuaharus mampu memberikan perhatian
terhadap setiap kegiatan anaknya dengan menciptakan suasana komunikasi yang bercorak
demokratis, dan berpikir matang mengenai tepat atau tidaknya memberikan motor
kepada anak remajanya.
4. Peran
pemerintah
Pemerintah
sangat penting di dalam keterlibatan proses perkembangan komunitas remaja
dengan memperbaiki ruang sosial dan fisiknya.
Program-program
yang dapat dilakukan antara lain, pertama, penyediaan kesempatan belajar
bekerja di tempat-tempat yang membangun seperti menjadi penjaga perpustakaan,
pramuniaga, pelayan, atau bidang kerja paruh waktu yang tidak boleh diisi oleh
orang dewasa yang berpendidikan tinggi. Kedua, menggerakkan komunita remaja
menjadi pekerja-pekerja sosial di luar waktu sekolahnya.Ketiga, membangun
fasilitas-fasilitas fisik dan program rekreasi seperti sarana olah raga, seni,
ruang baca, dan lainnya di setiap wilayah yang disinyalir populasi komunita
remajanya besar, beserta dengan program kegiatan keremajaannya yang rutin.
Tentunya
apapun bentuk program pengembangan ruang sosial dan fisik bagi komunita remaja,
yang terpenting adalah bagaimana mampu menciptakan kondisi komunita remaja yang
bersahabat dan merasa banyak hal yang dapat dilakukan untuk lingkungan
sosialnya.Sehingga remaja merasakan bahwa komunitanya merupakan lingkungan
sosial yang positif dengan dasar pertemanan.